4/02/2009
Tujuan tata cahaya
1. Memenuhi syarata sistem teknik pertelevisian
2. Menghasilkan level gambar kamera TV yang standar
3. Memenuhi perpektif 3 dimensi
4. Memperhatikan elemen-elemen dalam suatu scene penggunaan bayangan
5. Menimbulkan mood pada suatu scene
6. Menentukan waktu
7. Membantu komposisi shot
8. Menambah semarak gambar dengan kilau dan gemerlap cahaya yang menyenangkan
9. Menambah keindahan dan segi wajah artis/pengisi acara
10. Membantu menyembunyikan cacat
Three Point of Light
I. KEY LIGHT
Penyinaran terarah yang utama(Main Source) yang mengenai/jatuh pada suatu obyek
Sinar ini menghasilkan bayang kuat(Lampu Hard light) memberikan tekanan pada segi yang menarik dari wajah artis/pengisi acara dan membantu membentuk dimensi pada wajah/kepala
II. FILL LIGHT
Penyinaran yang digunakan untuk melunakan bayang yang dihasilkan oleh lampu(Key Light) atau lampu lainnya.
Cahaya ini memberikan effect melemahkan effect yang ditimbulkan oleh lampu Key Light
III. BACK LIGHT
Penyinaran dari belakang subyek(berlawanan arah kamera) diatur sehingga jatuh/mengenai kepala belakang dan bahu dari subyek.
Penyinaran ini membentuk garis tepi dari sisi-sisi subyek/RIM dari bentuk subyek sehingga memberi effect memisahkan subyek dengan latar belakang.
ada satu jenis lagi yang sering disebut dengan BASE LIGHT,adalah sebagai penyinaran yang berfungsi untuk penyinaran rata keseluruh komponen yang akan disinari penyinaran base light biasa menggunakan lampu Small Broad & Large Broad.
Dalam prakteknya dalam dunia TV & film Three point of light sering kali di penggabungan ketuga sistem lampu diatas melahirkan sebuah sistem penyinaran contohnya Frontal Cross Lighting, Inside Style Lighting, dll.
Peralatan pendukung lampu pada Pertelevisian & Film
Sebenarnya alat pendukung untuk lighting sangatlah beragam, jenisnyapun bermacam-macam. Akan tetapi disini penulis mencoba menyebutkan beberapa alat yang pernah penulis gunakan untuk mendukung kegiatan suatu produksi.
1. Clamp Grid/C Clamp
2. Pantograph
3. Telescopic(Drop arm)
4. Clamp(Celling & Floor)
5. Camera Light(Eye lamp)
6. Floor stand
7. Dekor Light
8. Face Clamp
9. Flat Clamp
Pedoman framing untuk video shoting & Still Camera
Pada dasarnya pengambilan gambar menggunakn camera video dan still camera tidaklah jauh berbeda malah bisa dikatakan sama, teknik pengambilan gambar haruslah memperhatikan banyak elemen-elemen didalamnya. Sebagai seorang Cameraman atau Fotografer pengalaman dalam mengambil gambar sangatlah penting, Cameraman atau Fotografer yang sudah memiliki "feel" dari sebuah teknik pengambilan gambar akan lebih cepat mengatur apa dan bagaimana elemen-elemen yang akan diatur dalam sebuah frame sehingga akan menciptakan gambar yang memiliki menarik & berbobot.
berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam teknik pengambilan gambar(framing) mengguna video camera atau still camera :
1. Looking Room
2. Head Room
3. Walking Room
4. Foot Room
5. Frame Side
6. Frame subject place
7. Background
Mengontrol intensitas cahaya/Lighting Control
Seorang Lightingman diharuskan menguasai senjata berupa lighting dengan segala seluk beluk dari lampu itu sendiri, untuk mengendalikan faktor intensitas cahaya hal-hal berikut adalah yang perlu diperhatikan.
1. Kekuatan lampu
Setiap lampu memiliki spesifikasi sendiri-sendiri, dilihat dari kekuatan lampu
terdapat berbagai kekuatan contohnya 4k, 6K,dll
2. Jarak antara Subyek dengan lampu
3. Filter
Pergunakan filter untuk menciptakan effect sesuai dengan keingiinan.
4. Kontrol Beam/Fokus pada lampu Fresnel Spotlight
5. Dimmers
Pengaturan fader pada lighting desk
Kode etik lampu mati(putus) pada studio TV
Penulis sendiri juga heran dengan kode etik yang satu ini, akan tetapi setelah dipikir-pikir ada betulnya juga untuk mendukung efisiensi tenaga dari Lightingman sendiri dalam bekerja.
Menurut sumber yang berkompeten di dunia lighting sebuah lampu/Lighting yang bohlamnya mati/putus maka setelah dianggap nonaktif maka posisi dari lampu yang terpasang dilangit-langit studio, barn door lampu yang mati/putus ditutup dan dihadapkan kebawah. Setelah diberi penjelasan dari yang berkompeten di bidang lighting penjelasannya sebagai berikut.
" Lampu yang mati diposisikan seperti itu agar Lightingman lain bisa cepat mendngidentifikasi lampu tersebut bahwa lampu tersebut mati
atau tidak bisa difungsikan!!!."
kode etik yang keren!!:)
Klasifikasi instalasi pemasangan lighting pada studio TV
Instalasi lighting pada studio TV digolongkan menjadi 3 :
1. Individual System
Instalasi dipasang langsung pada langit-langit studio menggunakan penggantung lampu(Pantograph, Teleskopik,Clamp, dll)
2. Barrel system
instalasi menggunakan pipa metal sepanjang 2-4 meter sebagai penggantung lampu-lampu dalam studio. setiap barel dapat dinaik turunkan. Satu barel dapat melayani daerah seluas 3 hingga 6m. Kerekan dapat diputar dengan motor yang terpasang dibridge ataupun dengan tangan.
Kelemahan cara instalasi ini adalah apabila barel terhalang oleh set dekor maka barel tidak dapat diturunkan sehingga barel tidak dapat berfungsi untuk menggantung lampu
Barel system sendiri dapat dilakukan dengan 2 cara:
A. Individual suspension(penggantungan lampu tersendiri)
B. Saturation Technique(Sejumlah lampu yang dipasang secara permanen)
3. Slider System
Instalasi menggunakan batang besi dimana disetiap siku besi terpasang roda-roda yang dapat berputar jika ditarik. Atau dengan kata lain instalasi lampu dengan sistem ini saya ibaratkan sistem geretan" karena besi-besi pada langit-langit studio dapat digeser-geser sesuai kebutuhan instalasi lampu.
Jenis-jenis filter yg digunakan dalam dunia pertelevisian & Film
Sebenarnya dalam dunia pertelevisian & perfilman penggunaan filter digunakan sesuai dengan kebutuhan atay dengan kata lain membuat campuran dari beberapa filter untuk menghasilkan effect cahaya yang diinginkan.
Berikut filter standard yang sering digunakan :
1. CTB (Color Temperature Blue)
2. CTO (Color Temperature Orange)
3. Filter Effect (RGB-MCY)
4. Diffuser
Subscribe to:
Posts (Atom)
